Hari ini saya tidak membahas tentang sepeda motor. Jujur saya katakan
kalau dunia motor itu bukanlah bidang saya. Tetapi saya coba belajar
memahaminya. Bagi saya belajar sangat penting. Banyak orang mengatakan
kalau batas ilmu adalah kematian, tapi bagi saya batas ilmu adalah RASA PUAS.
Rasa puaslah yang membuat orang berhenti untuk belajar.
Saya hanyalah seorang guru, Tugas guru ada 2 yaitu MENGAJAR & MENDIDIK.
Bagi saya mengajar jauh lebih mudah daripada mendidik. Mendidik membutuhkan
proses yang panjang sedangkan mengajar hasilnya bisa langsung terlihat.
Mengajar cukup berbagi pengetahuan dengan murid, sedangkan mendidik itu
menanamkan nilai-nilai positif.
Pernah saya temui seorang siswa yang sering berkata kasar dan bicara jorok,
apa yang harus saya lakukan, sebuah tamparan bisa jadi sebuah PELAJARAN
buat kebiasaan yang tidak baik. Tapi hal tersebut tidak saya lakukan karena itu
bukanlah sebuah DIDIKAN. Siswa tersebut hanya saya suruh kumur-kumur
dengan air sebanyak DUA EMBER BESAR untuk membersihkan mulutnya.
Dengan adanya hukuman tersebut saya mengharapkan agar kelak siswa
tersebut tidak sembarangan berkata kotor.
Sampai detik ini saya terus belajar dan belajar walaupun saya seorang guru.
Hal paling mengasikkan dalam belajar adalah membaca. Dengan membaca
artikel-artikel yang dibuat MAS BRO semua akhirnya saya menjadi lebih tau,
paling tidak saya menang satu atau dua langkah dari siswa atau anak saya
yang mulai beranjak remaja itu bila ada INFORMASI MOTOR TERBARU hahaaaa····
jangan sampai deh anakku duluan tau dari pada bapaknya kan.
Untuk itulah mengapa saya terus belajar, apakah itu dibidang keahlian saya
ataupun diluar bidang keahlian saya. Semoga saya bisa jadi guru yang baik
dan terbaik untuk siswa-siswa saya dan anak-anak saya. Amin.
Senin, 23 Juli 2012
10 komentar:
Setiap komentar Anda sangat berarti sekali untuk
Blog ini agar bisa menjadi lebih baik kedepannya.
Berkomentarlah dengan baik demi
kenyamanan bersama.
Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima
kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap
artikel-artikel Saya.
Saya tidak pernah melarang untuk menggunakan
fasilitas Anonim namun setidaknya gunakanlah
akun Anda atau minimal nama dan url.
Sehingga kita bisa berteman lebih akrab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ane juga calon guru nie hehe
BalasHapus@ kharis27
BalasHapusyang bener niii
selamat aza ne, perlu perjuangan keras
sebagai pahlawan pencerdas bangsa
iya bro ane ngambil jurusan kependidikan baru semester 7 hihi.,,.,.
Hapusguru dan orang tua siswa memang berperan secara setara dalam pendidikan
BalasHapusbtw saya suka hukumannya....
@ nanared
BalasHapuspendidikan utama memang harus dari orang tua.
sayangnya banyak orang tua menganggap sekolah
adalah bengkel, sedangkan anak adalah motor yang bermasalah,
serahkan, kemudian taunya beres.
padahal anak bukanlah motor rusak yang harus dibetulkan
kesalahan besar bila orang tua adalah melepaskan tanggung jawab
pendidikan dan secara 100% menyerahkan pendidikan kepada pihak sekolah.
padahal orang tua adalah GURU UTAMA bagi anak itu sendiri.
sedangkan Guru adalah membantu memberikan pelajaran dan
pendidikan yang tidak bisa diberikan oleh orang tua
contohnya ya mata pelajaran dalam kurikulum sekolah
Alhamdulihah anak yang dihukum kumur-kumur itu udah
jadi TENTARA sekarang, sejak dihukum itu jadi tambah baik.
lulus SECABA pula. waktu ketemu dia bilang di
MILITER enggak ada hukum kumur2 tapi langsung gampar
hahahaaa
lanjutkan mas brow!
BalasHapusSiipppp biar aku ada yang nemani belajar kelompok yuuuk....
BalasHapus@ abongbonjeruk berkata...
BalasHapuslanjutkan mas brow!
*****
Tariiiiiiik maaaang!!!!
@ Bodin Lingga berkata...
BalasHapusSiipppp biar aku ada yang nemani belajar kelompok yuuuk....
*******
Ajiiiiiib·······
anak2 SD disekitaran rumah saya
lagi perlu guru ngaji tuuuuh, bisa ngajarin kan,,
agak kesulitan mereka kalau belajar
Al-Qur'an sistem online
qiqiqiii
Amiin,
BalasHapusyaap, belajar tiada akhir..jangan sampe kita merasa puas atau kita akan berhenti belajar, apalagi bagi seorang guru :D
sampe lupa, bapak kan guru ya hehe Selamat Hari Guru pak!