Bukan maksud hati untuk menasehati atapun bermaksud menggurui, tulisan yang ada dalam artikel blog saya kali ini hanya untuk sekedar saran. Entah didengar ataupun tidak ya terserah, toh untung atau rugi bukan saya yang menikmati. Saya hanya blogger dari ujung langit (pedalaman) yang terkadang membuat tulisan-tulisan yang membuat kuping anda pedas bila anda memang sales motor dunia maya yang motornya saya kritiki.
Tahun 2014 secara pribadi saya katakan sebagai TAHUN KEBANGKITAN MOTOR SPORT INDONESIA. Tahun 2014 itu merupakan awal dari keseriusan dari berbagai pihak (perusahaan motor) serius dalam menggarap motor batangan atau lebih dikenal motor laki (bukan berarti motor bebek dan matic itu perempuan atau banci yaa) bagi konsumen motor Indonesia. Baik itu dalam mengeluarkan motor baru misalnya Yamaha dengan R15 versi YIMM dan R25 atau juga suzuki dengan motor sport 150cc-nya,atau memperbarui tampang lebih cakep misalnya Honda dengan CBR150/250R.
Ada yang harus saya katakan kepada semua perusahan motor yang jualan di negara kita tercinta di Indonesia ini kalau ingin mengeluarkan motor sport (motor batangan) 150cc ke atas pada tahun 2014 itu WAJIB KENCANG. Karena salah konsep bila meletakkan motor kencang itu pada motor bebek ataupun motor matic, karena sebenarnya sudah menjadi kodrat kalau motor sport (di Indonesia dikenal dengan motor batangan/motor laki) itu memang harus kencang.
Koq harus kencang sih???? 99% lelaki di Indonesia senangnya itu motor kencang (yang 1% enggak tau kemana). Koq senangnya motor kencang??? Ya iyalah karena memiliki motor kencang itu KEBANGGAAN. Lah emangnya mau ngebut kemana??? Ya enggak perlu ngebutlah, walaupun memiliki motor kencang bukan berarti harus ngebutkan. Sebagai contoh, saya punya temen yang memiliki Ninja RR, dari beli baru sampai sekarang tuh ninja enggak pernah diajak ngebut.
Alasannya Takuuut, loh ngapain beli motor kencang tapi takut ngebut??? Jawabnya "Bangga bro punya motor kencang, saya memang takut ngebut tapi jangan lupa diluar sana banyak perwakilan saya doyan ngebut dengan motor sama percis dengan motor saya sehingga semua pada tau kalau ninja itu motor kencang. Efeknya anak-anak ABG yang pake bebek dan matic itu pasti sopan-sopan deh kalau ingin mendahului.
Dari jawaban teman saya itu dapat kita tarik satu kesimpulan bahwa motor sport/batangan/motor laki yang bisa lari kencang itu bisa menjadi suatu kebanggaan bagi pemiliknya, walaupun mungkin motor tersebut dibawa pelan-pelan saja seumur hidupnya. Kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga, akan terdengar lucu bila ada pernyataan bahwa motor bebek/atau matic dalam keaadaan mesin standar malah bisa lebih kencang dibandingkan motor sport/batangan/motor laki yang kita miliki.