P200NS NAMA KAWASAKI DI PERTARUHKAN

Bila ada pertanyaan mengapa Kawasaki Motor Indonesia mau menjual motor Bajaj P200NS di dealer Kawasaki seluruh Indonesia??? Jawabannya sangat gampang sekali. BALAS BUDI, Balas budi merupakan satu-satu alasan yang paling mudah kita cerna dalam menyikapi kerja sama Kawasaki-Bajaj di Indonesia.

Di Dealer Bajaj India sangat gampang anda temui Kawasaki Ninja 300fi dan Kawasaki Ninja 650. Karena di Negara India, penjualan motor kawasaki di pegang penuh oleh Bajaj. Karena hal tersebutlah mengapa akhirnya Kawasaki menjual motor bajaj di Filipina dan pada akhirnya di menjual motor Bajaj di Indonesia. Apa lagi sepertinya di Indonesia, Bajaj tidak begitu sukses menjual motornya sendiri.

Memang sangat berat bila harus berjuang sendirian, apa lagi Konsumen Motor Indonesia pada umumnya lebih suka menjatuhkan pilihan pada motor dari perusahaan Jepang di bandingkan motor negara lain, apa lagi setelah mereka terluka terhadap motor-motor produksi negara Cina yang berkualitas rendah. Bekerja sama dengan Kawasaki jelas merupakan cara termudah dalam memperkenalkan motor Bajaj, apa lagi nama Kawasaki sudah melekat kuat pada hati masyarakat Indonesia.

Bagi Kawasaki sendiri sudah jelas, dengan menjual motor P200NS ini nama besar Kawasaki di pertaruhkan. Walaupun P200NS ini merupakan motor titipan bukan berarti Kawasaki Motor Indonesia bisa melepaskan tanggung jawab begitu saja terhadap Konsumen Motor Indonesia yang nanti memiliki/membeli motor ini.

Bila kedepannya nanti kualitas dan performa P200NS tidak sesuai dengan apa yang kita dengar, apa bila kedepannya ternyata konsumen yang membeli motor tersebut  ternyata banyak sekali keluhan karena kelangkaan sparepart, apa bila nanti mekanik-mekanik di dealer Kawasaki ternyata mengacuhkan serta menganaktirikan motor titipan tersebut, Jelas nama besar Kawasaki akan di ragukan oleh Konsumen motor Indonesia.

Saran saya buat KMI cuma satu, SERIUS. Jika KMI serius, KMI bisa menguasai motor sport pada kelas 200cc kebawah dengan P200NS ini. Sekali lagi “SERIUS”