Langsung ke inti persoalan, Pak IWB mendapatkan kiriman surel dari pengunjung blognya yang bernama Yuli Prasetyo di mana di dalam surel tersebut menjelaskan test ride Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS di tabloid MotorPlus terbaru edisi nomer 748. Ringkasannya seperti ini :
A. Di pacu di trek lurus sepanjang 1 km. Speedometer, bisa menyentuh angka 120km/jam saat gigi di posisi 6.
B. Akselerasi bawah, sedikit kurang galak. Tapi, saat menuju putaran tengah atas, 200NS mulai menggila. Ini, karakter mesin dengan stroke pendek. Asik diajak bermain putaran atas.
C. KBP200NS hanya menyedot Pertamax sekitar 3,8 liter. 1 liter Pertamax = 27,6 kilometer.
D. Melalui Dynojet 250i yang dipunyai Aerospeed di Jl. H. Nawi Raya No.74, Jakarta Selatan, sport 200cc ini dilarikan statis beberapa kali agar mendapat hasil maksimal. Hasil akhirnya, power maksimal yang disemburkan sebesar 17,00 di/8900 rpm dan torsi 14,13 Nm/7250 rpm.
Saya teramat yakin banyak orang yang kecewa dengan hasil yang di dapat dari test ride tersebut. Karena apa???? Karena banyak yang ingin memiliki motor KBP200NS karena motor tersebut bisa LARI KENCANG bukan karena teknologi 3 businya. Dalam lubuk hati yang paling dalam sebenarnya laki-laki itu kebanyakan suka dengan motor kencang cuma malu mengakuinya. Mereka ingin motor yang di milikinya secara umum di kenal sebagai motor kencang walaupun fakta sebenarnya ketika motor itu di miliki motor itu enggak pernah di bawa berlari 120 kpj.
Saya akan mencoba membahas tentang hal tersebut berdasarkan pendapat saya
A. 120 kpj dengan jalan lurus 1 km dengan gigi tertinggi/6, jelas itu menandakan bahwa KBP200NS itu motor lemot. (120kpj berdasarkan speedometer bawaan pabrik). Saya sangat penasaran dengan berat badan pengendara, Sebesar gajahkah??? Kalau sebesar gajah, 120 kpj dapat kita maklumin, Tapi aneh juga test ride Bajaj P200NS di India koq bisa di atas 140 kpj. Tipu-tipu kah??? Padahal kalau kita lihat bikernya, motor P200ns yang gede dan jangkung itu seakan-akan menjelma menjadi imut ibarat motor matic
B. Motor sport murni memang lemot tarikan awal tapi galak di putaran atas, tapi kalau hanya sampai 120 kpj itu belum bisa kita katakan galak apa lagi beringas.
C. 1L pertamax : 27,6 km, jelas ini menandakan motor boros. Sebenarnya saya tidak peduli dengan konsumsi BBM untuk motor sport murni, tapi bila KBP200NS termasuk dalam kategori MOTOR LEMOT, jelas konsumsi BBM seperti itu boros. Kawasaki Ninja R terbaru yang jelas lebih kencang dari Honda CB150R dan Yamaha New Vixion saja bisa dapat 1 L : 30 km dengan bahan bakar Premium, sekali lagi premium bukan pertamax.
D. Saya kurang doyan tes-tes dengan dengan dyno, saya suka tes langsung tarik gas seperti yang di nomor satu.
Banyak hal yang bisa terjadi (dunia sepeda motor Indonesia sekarang itu gila-gilaan sudah selevel dengan dunia politik yang sikut sana sikut sini), apa lagi motor KBP200NS belum resmi beredar di jalanan. Test ride pada sebuah motor bisa jadi sebuah KEJUJURAN atau PEMBUNUHAN KARAKTER dari sebuah motor itu tipis sekali. Apalagi kalau motor tersebut hanya sekedar motor pinjaman. Kalau pinjaman Pabrikan maka yang di dapat adalah yang baik-baik, nah bagaimana kalau motor itu di dapat dari perusahaan saingan????
Di India saja motor tersebut di kenal sebagai motor yang bisa berlari kencang rasanya aneh ketika di tangan KMI motor tersebut di kenal sebagai motor santai. Untuk menyikapi test ride di atas sebelum menjadi boomerang, sebaiknya Kawasaki selaku agen resmi yang menjual motor Bajaj pulsar tersebut menantang secara resmi para Blogger Senior untuk mencoba sendiri bagaimana ketangguhan KBP200NS, sehingga konsumen motor Indonesia tau apakah KBP200NS itu motor Sport murni atau di kembangkan kekomuter bike, jadi konsumen Indonesia jadi ngerti berapa top speed KBP200NS sebenarnya jika motor itu di bawa oleh biker se imut Pak Taufik atau segede kingkong seperti Mbah Satar, hehehehee (sorry mbah) atau sekekar pak IWB, pintar seperti Pak Tri, ganteng seperti Pak Yudha (yang ini abaikan saja, wkwkwkwkwkkkk)
Bagaimana Kawasaki,,,berani enggak memberi tantangan?????